Penguatan Hubungan Sosial di Kalangan Klan Pande pada Masyarakat Hindu di Kota Mataram

View / Open

Author

I Gusti Komang Kembarawan

Date

2019

Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan analisi terhadap penguatan ikatan sosial pada klan Pande terkait kehidupan beragama Hindu di Kota Mataram.  Penelitian ini difokuskan pada gerakan sosial keagamaan yang dilakukan oleh klan Pande sebagai bagian dari upaya untuk membangun kesatuan di kalangan internal klan Pande. Rumusan masalah yang penelitian ini adalah berkaitan latar belakang, dampak, dan makna penguatan hubungan sosial di kalangan warga Pande pada masyarakat Hindu di Kota Mataram. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif..

            Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang terwujudnya hubungan sosial di kalangan warga Pande berkaitan adanya kesadaran untuk mengingat Kawitan sesuai dengan yang diamanatkan dalam bhisama dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, yakni mempererat tali persaudaraan di antara mereka yang berada dalam satu garis keturunan warga Pande. Berkenaan dengan itu, muncul gagasan untuk menyatukan diri sebagai warga Maha Semaya Warga Pande, seperti yang dilakukan oleh saudara mereka yang ada di Bali. Dampak penguatan hubungan sosial di kalangan warga Pande ada dua, yaitu dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif dari adanya penguatan ikatan-ikatan sosial tersebut cenderung untuk saling mengingat persaudaraan yang pada akhirnya dapat mewujudkan kehidupan yang harmonis di kalangan sesama warga Pande. Penguatan ikatan tersebut juga berpengaruh terhadap hubungan-hubungan sosial dengan warga di luar Pande ketika terjadinya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh paguyuban warga Pande dengan mengundang sejumlah warga yang berada di luar klan Pande. Dampak negatif yang ditimbulkan sampai saat ini adanya pengutuban dengan warga lain. Hal ini ditunjukkan oleh adanya wacana-wacana, seperti dalam memilih pinandita yang berada pada pura klan tertentu seharusnya berasal dari dalam warga sendiri. Wacana tersebut sempat muncul ketika pemangku yang dipilih pada Pura Pemaksan kebetulan berasal dari klan Pande. Makna penguatan hubungan sosial di kalangan warga Pande, seperti makna solidaritas, makna religius, makna budaya, dan makna pendidikan. Makna solidaritas berkaitan dengan penguatan ikatan kekerabatan, khususnya di kalangan warga Pande. Makna religius berkaitan dengan adanya kesadaran untuk mengingat leluhur dan bhatara-bhatari melalui kegiatan-kegiatan upacara keagamaan. Makna budaya berkaitan dengan  pelestarian budaya dalam wujud pelaksanaan ritual, seperti yang dilakukan oleh para pendahulunya. Makna pendidikan berkaitan dengan adanya upaya untuk meningkatkan pemahaman terhadap kegiatan-kegiatan sosial keagamaan sesuai dengan yang diamanatkan dalam bhisama.

Kata kunci: penguatan, ikatan sosial, solidaritas, klan Pande

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *