POLA PENDIDIKAN PRANATAL DALAM AGAMA HINDU

Oleh : I Wayan Sumertha
(E-Mail : iwayansumertha63@gmail.com)

Abstraksi
Kini perhatian para praktisi, dan pengamat pendidikan, demikian juga
kesehatan, khususnya kesehatan Ibu dan anak, tertuju pada pendidikan Pranatal. Fenomena ini didukung juga oleh hasil temuan eksperimen ilmuwan Anthony Casper, yang bekerja untuk lembaga kesehatan anak dan perkembangan manusia untuk universitas Carolina di Amerika Serikat, menemukan bahwa : Makanan yang dimakan oleh Ibi yang sedang hamil, gagasan-gagasan yang dipikirkannya, kata-kata yang didengar, dan diucapkan mempengaruhi janin yang berada dalam kandungannya. Hal inilah yang mendorong penulis untuk meneliti “Pola Pendidikan Pranatal dalam Agama Hindu”. Walaupun secara implisit pendidikan pranatal belum diatur dalam sistem pendidikan Nasional, tetapi secara eksplisit tanggung jawab tersebut ada pada pendidikan informal (pendidikan dalam keluarga). Adapun penelitian ini difokuskan pada dua permasalahan yaitu : (1) Latar belakang Pendidikan Pranatal dalam agama Hindu; dan (2) Pola Pendidikan
Pranatal dalam agama Hindu. Penelitian ini adalah penelitian semi lapangan atau gabungan dari penelitian pustaka dan lapangan, dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif, pengumpulan datanya menggunakan teknik Observasi, Wawancara, Dokumentasi, dan studi kepustakaan. Hasil temuan penelitiannya menunjukan bahwa yang melatar belakangi pendidikan pranatal dalam agama Hindu adalah posisi atau kedudukan anak didalam keluarga sangat utama sebagai pembebas
atau penyelamat orang tuanya, sehingga dikatakan sebagai cahaya yang
menerangi kegelapan didalam keluarga, bagaikan sinar surya yang menerangi bumi. Kitab suci Weda baik Sruti, maupun smerthi (purana dan Itihasa), termasuk Ramayana dan Mahabharata, dan sastra-sastra Hindu lainnya banyak mengandung nilai-nilai pendidikan Pranatal. Sedangkan Pola pendidikan Pranatal Hindu, disamping melalui pola sikap dan prilaku hidup orang tuanya (calon Ibu, dan bapak) bayi dalam kandungannya, juga melalui pola Samskara atau upacara yajna yaitu : (1) Upacara Mekala-kalaan adalah Upacara pembersihan,dan Penyusian Sukla (Sperma), dan Swanita (Ovum/sel telur); (2) Upacara Garbhadhana samskara adalah : Upacara konsepsi atau pembuahan (penghamilan, membuat Istri
menjadi hamil (hubungan intim suami istri); (3) Upacara Pumsawana Samskara adalah upacara permohonan diturunkan (lahirnya) anak suputra, yang dilakukan setelah usia kandungan tiga bulan; (4) Upacara Simantonayana Samskara adalah secara niskala, upacara membentengi bayi (kandungan) dari pengaruh jahat makhluk-2 halus (gaib), dan secara sekala melindungi istri (calon Ibu) oleh suaminya dengan penuh kasih sayang dan tanggung jawab, dilakukan setelah usia kandungan 4-5 bulan kalender; (5) upacara magedong-gedongan (khas Hindu Bali), upacara pembersihan, dan penyucian serta persiapan secara fisik maupun
mental menyambut kelahiran bayi yang dilaksanakan pada usia kandungan 5-6 bulan kalender atau 6-7 bulan kalender Saka.
Kata Kunci : Pola, Pendidikan-Pranatal, dan Agama Hindu)